Tapak Tilas: Jejak ke Jejak

Tapak Tilas: Jejak ke Jejak
Puisi Oleh : Akhmad Mukhlason Sastra Indonesia 2012
Pemenang Lomba Puisi AUBMO

Ikatan tampak telah melorot dari lengannya
Kucuran darah pun mengering di keningnya
Butuh kalam harapan yang nantinya akan menerbangkan sesayap.

Sayap-sayap gelora bung Karno,
Entah buka atau tutup,
Yang jelas, bangsaku telah hilang
Hilang dari rasa nasionalisme
Membungkam multikulturalisme
Menyayat keharibaan pada kesatuan dan persatuan
Bumi persada yang tiada
Bumi surga yang katanya

Akupun merasa piluh
Saat disajikan dengan kontras bangsa yang tak sejajar
Aku ingin, kau kembali
Kembali memeluk penuh cita dan cinta
Bagi rentetan pulau yang menghijau
Hijau bersama sakitnya

Antara tempo dan kini

Dari mencekik nyata menuju kasat mata
Entah sengaja atau tidak
Musuh nyata telah sirna
Sembari yang tak tampak menampakkan jaganya

Akupun harus bangkit sei sorakkanmu
Membela angksa dan menyanyikan seruling kematian bagi musuh
Aku ingin menerbangkan kutu-kutu yang semakin besar
Setonggak setrategi layaknya dirimu,
Pada setan yang mengayomi bangsa

Kau telah terbujur kaku di sana
Menyeruak dengan rentetan awan kelam,
Tersenyum dalam ribuan do’a manis
Menyertai setiap langkah yang tertunda

Akibatnya?

Seperti ogok lampu yang kehabisan minyak
Bak karang yang disandung ombak
Meski jauh dari kejailan manusia
Harga pahlawan tambah murah.




AUBMO - KEMNTERIAN RISET & KEILMUAN
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Copyright © 2013. AUBMO - All Rights Reserved
Published by KOMINFO
Proudly powered by AUBMO