Semarang
-- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyatakan program
beasiswa Bidikmisi untuk mahasiswa perguruan tinggi pada 2014 akan
diperluas mencakup program pendidikan profesi.
"Ada yang baru dalam Bidikmisi. Tahun depan akan
dialokasikan hingga program profesi," kata Mendikbud di selah-selah
sarasehan dengan mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi Universitas
Negeri Semarang (Unnes) di Semarang, Sabtu (30/3).
M. Nuh mencontohkan, mahasiswa lulusan fakultas
kedokteran tentunya membutuhkan kelanjutan pendidikan program profesi
untuk menjadi seorang dokter. Untuk itu, pendidikan profesi mereka juga
akan difasilitasi dengan beasiswa Bidik misi, terutama bagi mahasiswa
dari keluarga yang tidak mampu.
"Lulusan fakultas kedokteran, kan gelarnya S.ked.
Belum boleh nyuntik, perlu melanjutkan program profesi dokter. Program
profesi seperti inilah yang nantinya juga dialokasikan beasiswa
Bidikmisi," kata M. Nuh.
Demikian pula dengan lulusan fakultas pendidikan
yang menjadi calon guru, kata dia, tidak bisa mengajar sebelum mengikuti
sertifikasi dan program profesi guru sehingga akan difasilitasi
Bidikmisi.
Bidikmisi merupakan salah satu program afirmatif
yang tertuang dalam Undang-Undang Pendidikan Tinggi. Dengan demikian,
nantinya tidak lagi tergantung menteri atau siapa pun karena sudah
menjadi amanat perundangan.
Nuh mengatakan, tahun ini dialokasikan sebanyak 50
ribu beasiswa Bidikmisi untuk angkatan baru. “Mudah-mudahan dengan
anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) perubahan, alokasinya bisa
ditambah," katanya.
Dengan ditambahnya alokasi beasiswa Bidikmisi
sebanyak 50 ribu penerima tahun ini, maka hingga sampai saat ini sudah
ada sekitar 142 ribu mahasiswa yang telah mendapatkan beasiswa
Bidikmisi. Ia menyebutkan pemerintah akan mengalokasikan anggaran
sebesar Rp1,4 triliun untuk beasiswa Bidikmisi tahun ini. Beasisiwa ini
akan dialokasikan kepada mahasiswa berbagai perguruan tinggi yang tidak
mampu tetapi memiliki prestasi akademik. (kemdiknas)
Posting Komentar